Dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala berhasil meraih nilai tertinggi secara nasional pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Hal ini disampaikan oleh Dekan FK USK Prof. Dr. Maimun Syukri Sp.PD (K) saat mengambil sumpah 83 lulusan pendidikan dokter yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Aula FK USK. (Banda Aceh, 28 Oktober 2021).
Kedua mahasiswa tersebut adalah Almira Noreen peringkat 1 nasional dengan nilai 90. Lalu Nurul Maghfirah peringkat 3 nasional dengan nilai 89.
Prof. Maimun mengatakan, keberhasilan kedua mahasiswa FK ini merupakan sebuah kebanggaan bagi USK. Sebab hal ini secara tidak langsung menjelaskan, kualitas pendidikan di FK USK telah berkembang dengan baik sehingga dapat bersaing dengan fakultas kedokteran lainnya di level nasional.
Sebelumnya, prestasi yang sama juga pernah diraih mahasiswa FK USK yaitu pada tahun 2016. Untuk itulah, prestasi keduanya pada tahun ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa FK USK lainnya untuk lebih tekun belajar, sehingga mampu meraih prestasi yang sama pada ujian kompetensi ini di tahun selanjutnya.
Pada pagi harinya, FK USK juga melantik 30 dokter spesialis baru yang merupakan lulusan dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Dari 30 dokter spesialis baru tersebut, lulusan terbanyak berasal dari program studi Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan sebanyak 10 orang. Lalu Ilmu Penyakit Dalam 7 orang, Neurologi dan THT-KL masing-masing 5 orang. Selanjutnya, Ilmu Bedah 2 orang dan Anestesiologi dan reanimasi yang merupakan lulusan perdana sebanyak 1 orang.
Wakil Rektor IV Prof. Dr. Hizir juga turut menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan 30 dokter spesialis baru ini. Menurut Prof. Hizir, pelantikan dokter spesialis hari ini terasa istimewa karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Sejarah telah mencatat, kehadiran pemuda telah banyak memberikan kontribus penting bagi pembangunan bangsa ini.
Karena itulah, Prof. Hizir berharap kehadiran 30 dokter spesialis baru ini mampu menjawab kebutuhan dokter spesialis saat ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat.
“Inilah saatnya membuktikan kompetensi dengan karya nyata. Profesi dokter spesialis yang notabene nya adalah cendekiawan, harus mampu turut menyelesaikan persoalan bangsa khsusunya di bidang kesehatan,” ucapnya.
No responses yet